Pendekatan Proses Kelompok
Dalam proses belajar-mengajar oleh pendidik kepada peserta didiknya sering kali menggunakan pendekatan ini, untuk itu disini akan dibahas mengenai berbagai hal tentang pendekatan proses kelompok tersebut.
Definisi pendekatan proses kelompokPengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk menciptakan kelas sebagai suatu sistem sosial, dimana proses kelompok merupakan yang paling utama. Peran guru dalam penerapan pendekatan ini adalah mengusahakan agar pengembangan dan pelaksanaan proses kelompok tersebut efektif. Proses kelompok sendiri diartikan sebagai usaha mengelompokkan peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan individual sehingga tercipta kelas yang kondusif untuk kegiatan belajar-mengajar.
Pendekatan kerja kelompok merupakan cara pandang seorang guru yang menyatakan bahwa pengelompokan peserta didik ke dalam beberapa kelompok dapat dijadikan sebagai alternatif dalam menciptakan kelas yang kondusif.
Menurut penulis, pendekatan proses kelompok merupakan sarana bagi seorang guru untuk bisa memberikan iklim yang positif di dalam kelas, hal ini juga bisa digunakan sebagai pembentukan karakter pada setiap individu untuk bisa bersosialisasi dengan sesamanya. Dengan proses kelompok guru bisa melihat bagaimana interaksi anak, serta tanggung jawabnya dalam kelompok. Untuk itu guru juga harus mengawasi kegiatan sebuah kelompok didalam kelas maupun diluar kelas.
Unsur-unsur pengelolaan kelas
Kelas dicirikan dengan tingkatan interaksi yang tinggi disertai perasaan yang spontan berubah. Kelompok pertemanan dapat menjadi faktor positif dan mendukung di kelas. Sebagaimana halnya individu, jika perkembangan dibantu dengan keterampilan, kelompok dapat menjadi entitas pendukung yang sehat, sementara jika perkembangan kelompok tidak didukung, masalah serius di kehidupan kelompok akan terjadi.
Menurut R.A Schmuck dan P.A Schmuck bahwa terdapat enam unsur yang berkaitan dengan pengelolaan kelas. Unsur-unsur yang dimaksud adalah harapan, kepemimpinan, kemenarikan, norma, komunikasi, dan keeratan hubungan. Johnson dan Bany mengemukakan dua jenis pengelolaan kelas yang penting adalah kemudahan (facilitation) dan pemeliharaan (maienance).
Unsur-unsur pengelolaan kelas untuk penerapan pendekatan kerja kelompok ini meliputi hal-hal berikut.
- Harapan timbal balik yang nyata dan jelas antara peserta didik dan guru.
- Kepemimpinan guru yang mengarahkan kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.
- Pola dan ikatan persahabatan yang dapat mendukung tiap kelompok semakin produktif.
- Terdapat pemeliharaan norma kelompok yang semakin produktif, menggantikan norma yang kurang produktif.
- Terjadinya komunikasi yang efektif antar-anggota kelompok yang terlibat.
- Terdapat derajat keterkaitan yang konsisten terhadap kelompok secara keseluruhan (cohesiveness).
Jenis-jenis pengelolaan kelasLouis V. Johnson dan Mary A. Bany menggolongkan kegiatan pengelolaan kelas menjadi 2 jenis yaitu facilitation yang mencangkup segala tindakan yang menciptakan iklim kerja yang produktif dan maintence yang meliputi semua tindakan yang bertujuan memelihara iklim kerja baik, yang telah berhasil diperoleh. Kegiatan-kegiatan facilitation meliputi:
- Penciptaan cohesiveness.
- Penetapan standard tingkah laku (bagaimana harus antri di tempat penitipan sepeda) dan prosedur kerja (apa yang dikerjakan bila seorang peserta didik menyelesaikan tugas mendahului teman-teman sekelas); untuk bisa efektif standard tingkah laku dan prosedur kerja yang dimaksud harus ditetapkan oleh kelompok sendiri.
- Penggunaan diskusi kelompok untuk memecahkan masalah yaitu dengan melalui tahap-tahap identifikasi masalah, analisis masalah, penilaian alternatip-alternatip pemecahan, pemilihan dan pelaksanaan salah satu alternatip pemecahan dan akhirnya, feedback dari hasil pelaksanaan alternatip pemecahan masalah yang dimaksud.
Peran guru dalam pembelajaran kelompok terdiri dari:
- Pembentukan kelompok.
- Perencanaan tugas kelompok.
- Pelaksanaan, dan
- Evaluasi hasil belajar kelompok.
- Tujuan yang akan diperoleh siswa dalam berkelompok; sebagai ilustrasi untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, pembinaan disiplin kerja beregu, peningkatan kecepatan dan ketetapan kerja, latihan gotong-royong.
- Latar belakang pengalaman siswa, dan
- Minat dan pusat perhatian siswa.
Pembelajaran kelompok dapat ditempuh oleh guru dengan jalan:
- Membagi kelas kedalam beberapa kelompok kecil; sebagai ilustrasi empat puluh siswa dibagi dalam delapan kelompok kecil, atau
- Membagi kelas dengan memberikan kesempatan untuk belajar perorangan dan berkelompok kecil; dalam hal ini guru perlu mencegah terjadinya perilaku siswa sebagai parasit belajar, dan tekanan kerja kelompok.
0 Response to "Pendekatan Proses Kelompok"
Post a Comment